New Entri

Makanan Untuk Pasien Kanker

OMEGA-3 Bagi Pasien Kanker OMEGA-3 yang sering ditemukan pada minyak ikan, merupakan asam lemak yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Di dalamn...

Senin, 31 Juli 2017

Penyakit Ginjal Pada Anak

Penyakit ginjal dapat terjadi pada berbagai rentang usia, mulai dari anak, dewasa hingga lanjut usia.
Penyakit ginjal yang terjadi pada anak memiliki dampak yang beragam, mulai dari yang bersifat akut hingga yang berlangsung lama (kronik); yang dapat ditangani dengan cepat, hingga yang mengancam jiwa. Penyakit ginjal yang berlangsung kronik/ menetap bersifat progresif (semakin lama, semakin memburuk) dan sering berakhir pada terapi pengganti ginjal.

Kualitas hidup anak dengan penyakit ginjal, khususnya penyakit ginjal kronik, biasanya akan lebih rendah dibandingkan anak yang sehat. Selain perkembangan fisik yang terhambat, kondisi emosional dan prestasi di sekolah juga dapat terganggu.

PENYEBAB PENYAKIT GINJAL PADA ANAK


  • Kelainan selama kehamilan
  • Penyakit herediter/ bawaan
  • Infeksi
  • Sindrom Nefrotik
  • Trauma
  • Adanya Sumbatan pada Aliran Urin

Kegagalan fungsi ginjal yang terjadi pada bayi baru lahir hingga anak usia 4 tahun biasanya diakibatkan oleh karena kelainan semasa janin dan penyakit herediter.
Sedangkan pada anak usia 5-14 tahun, penyakit herediter, sindrom nefrotik dan penyakit sistemik merupakan penyebab yang paling sering mengakibatkan kegagalan fungsi ginjal.
Jenis penyakit ginjal herediter yang paling banyak terjadi adalah penyakit ginjal polikistik
Pada kelainan ini, banyak terbentuk kista didalam organ ginjal, pertumbuhan kista dapat bertahap dan dapat mengganti massa ginjal, sehingga mengurangi fungsi ginjal dan menyebabkan gagal ginjal.

PENYAKIT GINJAL KARENA BAKTERI

Selain cacat lahir dan kelainan herediter, infeksi juga dapat menjadi penyebab penyakit ginjal anak, dimana ada dua bakteri yang sering menjadi penyebab yaitu bakteri Eschericia coli dan Streptococcus. Infeksi dari bakteri E.coli biasanya ditularkan melalui makanan yang tercemar, masuk ke dalam saluran cerna dan menyebar melalui pembuluh darah. Kelainan ginjal akibat infeksi bakteri E.coli ini dikenal dengan nama sindrom hemolitik uremik.
Bakteri Streptococcus dapat mengakibatkan penyakit ginjal melalui mekanisme yang tidak langsung. Bakteri ini biasanya menjadi penyebab infeksi saluran pernapasan atas, dan adanya infeksi tersebut akan menstimulasi tubuh untuk memproduksi antibodi secara berlebih yang apabila terdeposit dalam ginjal dapat menyebabkan gangguan dari fungsi organ ini.

PENYAKIT GINJAL SISTEMIK

Penyakit sistemik yang dapat memiliki dampak pada gangguan fungsi ginjal diantaranya adalah penyakit lupus (SLE/systemic lupus erythromatus) dan diabetes melitus (DM). SLE merupakan penyakit otoimun, dimana antibodi yang dihasilkan tubuh menyerang/ merusak organ tubuh sendiri termasuk ginjal. Kadar gula darah yang tinggi pada anak dengan DM akan meningkatkan aliran darah ke ginjal, dan memperberat kerja ginjal sehingga akan merusak jaringan penyusun ginjal.

PENYAKIT GINJAL KARENA TRAUMA

Trauma seperti luka bakar, dehidrasi, perdarahan, luka atau operasi dapat menyebabkan turunnya tekanan darah tubuh, sehingga aliran darah ke ginjal juga akan berkurang. Rendahnya aliran darah dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal yang bersifat akut.

PENYAKIT GINJAL SINDROMA NEFROTIK

Sindrom nefrotik seringkali disebabkan oleh penyakit sistemik seperti hepatitis B, DM, SLE, keracunan logam berat, hingga tumor pada paru atau usus.

MENDETEKSI KELAINAN GINJAL PADA ANAK

Beberapa Keluhan Penyakit Ginjal:
  • Mual
  • Rasa letih
  • Sesak napas
  • Gatal pada kulit yang tidak kunjung hilang
  • Sembab
  • Sakit kepala
  • Warna urin yang putih keruh atau produksi urin yang berkurang
Pada pemeriksaan lebih lanjut, dapat dijumpai terjadinya tekanan darah tinggi, kadar hemoglobin darah rendah, terdeteksinya darah atau protein dalam urin. Orang tua perlu memperhatikan adanya keluhan saat berkemih pada anak, nyeri pada pinggang atau terabanya benjolan pada perut.
Selain melalui pemeriksaan laboratorium (pemeriksaan urin dan darah), pemeriksaan imaging (misalnya USG) atau biopsi juga dapat dilakukan.

PENANGANAN

Penanganan penyakit ginjal pada anak disesuaikan dengan penyakit yang mendasarinya, sehingga tidak terjadi komplikasi yang lebih berat atau perburukan dari fungsi ginjal. Manajemen kelainan ginjal anak juga ditujukan untuk mengatasi berbagai gejala yang terjadi, seperti kelebihan cairan, gangguan keseimbangan elektrolit dan pH darah, anemia, tekanan darah yang tinggi, serta gangguan pertumbuhan.
Pola diet pada anak dengan penyakit ginjal yang berat dan atau menetap juga memerlukan penyesuaian, misalnya untuk asupan protein, mineral tertentu dan air. Asupan gizi dan energi yang cukup dengan komposisi yang sesuai dapat mencegah terjadinya gizi buruk dan komplikasi yang memperberat kondisi anak.
Kegagalan fungsi ginjal yang bersifat akut, apabila ditangani dengan tepat dapat mengembalikan fungsi ginjal secara utuh. Sebaliknya apabila kegagalan fungsi ginjal terjadi secara konik (dikenal dengan nama penyakit ginjal kronik) akan bersifat menetap, progresif dan dapat berkembang menjadi penyakit ginjal terminal. Pada stadium terminal, maka anak membutuhkan terapi pengganti ginjal, baik dalam bentuk dialisis (cuci darah) atau transplantasi.

MEMELIHARA KESEHATAN GINJAL

Untuk memelihara kesehatan ginjal, pastikan bahwa anak minum air dalam jumlah yang cukup setiap harinya.
Terapkan pola hidup sehat dalam keluarga sejak dini, dengan menjalankan diet yang sehat dan berolahraga secara teratur. Hindari mengonsumsi garam, penyedap rasa, minuman bersoda, makanan/minuman tinggi gula dan atau lemak secara berlebih. Pola hidup tidak sehat menjadi penyebab diabetes dan hipertensi yang memiliki dampak pada kerusakan ginjal.
Berikan nasehat pada anak untuk tidak menunda saat ada keinginan berkemih, menjaga kebersihan pakaian dalam dan khusus untuk anak perempuan ajarkan arah cebok yang benar (dari depan/kemaluan ke arah belakang/anus) untuk menghindari terjadinya infeksi saluran kemih. Anak dengan penyakit ginjal sebaiknya dirujuk kepada dokter spesialis ginjal anak agar mendapatkan penanganan yang lebih komprehensif.